Banjarmasin memiliki salah satu kue khas yaitu Bingka. Bingka adalah sejenis kue basah yang berbahan dasar tepung, gula pasir, kentang dan santan yang berbentuk kerucut. Bingka dapat dengan mudah ditemukan dan dijual pada saat bulan Ramadhan, biasanya di pasar-pasar kue atau yang sering masyarakat Banjar sebut “Pasar Wadai”. Jadi, selain bulan Ramadhan akan agak sulit menemukan kue bingka kecuali di tempat-tempat tertentu seperti perkampungan di pinggiran kota dan biasakan di jajakan oleh “Acil-acil” penjaja kue.
Dahulu kue Bingka hanya memiliki satu rasa tetap yaitu Kentang,
namun seiring dengan perkembangan zaman kue bingka mulai berevolusi
dengan hadirnya rasa-rasa baru seperti Tape atau masyarakat banjar biasa
menyebut “Tapai”, Nangka, Kurma dan lainnya.
Sayangnya, dikarenakan kebanyakannya Bingka di buat tanpa bahan
pengawet, hanya dalam beberapa hari saja kue ini menjadi kadarluarsa
sehingga bagi para wisatawan tidak akan bisa menjadikannya sebagai
oleh-oleh.
Kue ini sering di santap untuk sajian bulan puasa dan biasanya
bingka dijadikan sebagai makanan pembuka ditemani dengan kurma karena
rasanya yang manis. Jika Bulan Ramadhan, di depan Mesjid Sabilal
Muhtadin banyak pedagang yang menyediakan kue ini, jika anda sempat
berkunjung ke kota Banjarmasin, sangat di sarankan untuk menikmati kue
bingka pada waktu berbuka sambil bersantai disiring dengan pemandangan
Sungai Martapaura Banjarmasin.
0 komentar:
Posting Komentar